Tuesday, November 30, 2010

Amerika Punya Nuklir di Belanda, Rilis WikiLeaks

Situs WikiLeaks bikin geger lagi dengan rilis terbarunya yang masih terkait pembongkaran dokumen rahasia diplomatik secara bertahap.

Kali ini, Senin (29/11/2010), organisasi yang didirikan Julian Assange itu merilis informasi sensitif soal proyek senjata nuklir Amerika Serikat di Eropa.

Itu terungkap lewat memo dari Duta Besar AS untuk Jerman yang diunggah WikiLeaks pada laman ini.

Dalam sebuah diskusi tentang penarikan senjata AS dari Eropa, memo tersebut menyatakan: "Penarikan senjata nuklir dari Jerman dan mungkin dari Belgia dan Belanda bisa sangat mempersulit secara politik bagi Turki untuk mempertahankan cadangannya sendiri."

Memo itu ditulis oleh Duta Besar AS, Philip Murphy pada November 2009. Kerajaan tidak pernah menyatakan bahwa nuklir tersebut berada di negeri Belanda.

Anggota Parlemen dari Partai Sosialis Belanda, Harry van Bommel, mendesak kepada pemerintah agar tidak lagi diam, dan mengakui keberadaan nuklir tersebut.

Menurut koran Volkskrant, WikiLeaks memiliki 3.021 memo yang dikirim oleh Duta Besar AS di Den Haag, namun belum dipublikasikan.

Arab Saudi Angkat Bahu

Hampir semua negara yang menjadi perhatian Amerika Serikat tercantum dalam dokumen rahasia yang bocor di situs Wkileaks, termasuk Arab saudi. Namun Juru bicara Departemen Luar Negeri Arab Saudi angkat bahu saat dimintai komentar. "Memo itu tak menjadi perhatian kami," ujar juru bicara Deplu Saudi, Osama al-Naqli.

Menurutnya, kerajaan tidak memiliki wawasan tentang keaslian dokumen dan "kami tidak dapat berkomentar mengenai mereka. "

Sebuah dokumen yang bocor dijelaskan seorang pejabat Saudi mengingatkan para diplomat AS nasihat yang diberikan oleh Raja Abdullah bahwa Amerika harus menyerang Iran untuk 'memotong kepala ular' dan melumpuhkan program nuklirnya.

Meskipun Arab Saudi yang berhaluan Sunni berseberangan dengan Iran yang syiah, namun, para pejabat Saudi selama ini jarang berbicara secara terbuka tentang keprihatinan mereka terhadap program nuklir Iran.

Bocoran WikiLeaks Cuma Permainan

Mahmoud Ahmadinejad tidak percaya kalau rentetan informasi yang dipublikasikan WikiLeaks dan sejumlah media Barat mengenai data rahasia pemerintah AS merupakan "bocoran." Presiden Iran itu malah menganggap Washington sengaja "melepas" informasi-informasi itu, yang diklaim sebagai data sensitif.

Saat ditanya jurnalis stasiun televisi Press TV dalam suatu jumpa pers di Teheran, Senin 29 November 2010, mengenai bocoran informasi WikiLeaks, Ahmadinejad langsung menyergah, "Biarkan saya meralat. Materi itu bukan bocor, melainkan dilepas secara terorganisir."

"Pemerintah AS melepas data-data itu, yang tidak memiliki nilai legal dan tidak akan memiliki dampak politis atas kepentingan mereka," tutur Ahmadinejad

Dia pun menilai WikiLeaks itu hanya suatu permainan yang tidak perlu dikomentari dan tidak ada yang mau buang-buang waktu mengkajinya.

Maka, Ahmadinejad tidak mau ambil pusing atas bocoran dari WikiLeaks yang menyebutkan bahwa sejumlah negara Arab di Timur Tengah mendesak AS menyerang Iran dan mengenai kesiapan Israel untuk menggempur negara di Teluk Parsi itu karena dicurigai mengembangkan senjata nuklir.

"Negara-negara di kawasan itu seperti sahabat dan saudara. Informasi yang menyimpang itu tidak akan mengganggu hubungan mereka," kata Ahmadinejad.

Sumber:

Monday, November 29, 2010

Getting To Know Me...

I have read a lot of biographies, self-development and business books over the years and just wanted to put down a few things I have learned and share a little bit about myself.  It may not be worth much to you but it is a good way of reminding me of the things I should be doing to build a profitable book of business and create valuable relationships along the way.  Also, hopefully by getting to know me a little bit we can find more common ground and it will give me an opportunity to know you better as well.  I dont want to be seen as some insurance freak that reads policies all day :)  Please feel free to comment and add your business insights and philosophies and share your interests also!

1)  "Never Eat Alone" This is a book I read by Keith Ferazzi about building your network.  This has been a hard thing for me to do but one way I have been able to use it is by trying to attend a lunch group at least once a week.  For me, these groups include Exchange Club, WSU roundball, Rotary, local business presentations, etc.  I find that I am able to spend about an hour of quality time with people who have some of my same interests and who are generally eager to stay in contact and help each other in our business endeavors.

2)  Never burn bridges.  This can be difficult when you get to the end of a conversation with a long-term client who is ending the relationship because they found a better price or some other reason.  My theory has been and always will be that I should respect my clients decisions and try my best to continue our relationship whether I get their business or not.  For me, it isnt about business so much as it is about people.  Nevertheless, I know that a clients business has to be earned each and every year and am committed to doing everything in my power to keep my clients and provide the best price and service possible.  Sometimes when you lose a client it is only a matter of time before they come back seeking your help.  If you act bitter and upset about their decision then chances are they won't ever be coming back.

3)  Apply your knowledge.  Many of us spend countless hours studying our trade and trying to become experts in our industry but when it comes down to finding new business we end up doing as little as possible to close the deal.  What happens when we apply our knowledge and spend adequate time analyzing and making recommendations for our prospects?  We win.  The amount of effort you put into a proposal will clearly show during the presentation.  Rather than getting the specs and quoting, we need to spend more time analyzing, making recommendations, asking questions, negotiating, and understanding the agreements if we are to truly bring value to our clientele.

4)  "The Golden Rule".  We all know what it is, but do we apply it in our business transactions?  Do we value relationships, service, expertise, and credibility instead of focusing only on the price?  I find it difficult when I am buying a new car or a house or negotiating my cable bill to try to suck every dollar I possibly can out of my provider.  I understand that they need to make a profit also and I seek a fair price based on the options available to me.  I hope that my clients accept this principle as well because I cant always guarantee that there isnt some unknown or overlooked insurance company that will pop up out of nowhere and beat my price.  I normally make suggestions to my clients after reviewing a number of viable and competitive options and it may not always be the one with the lowest price.

5)  Hard Work.  There really is no substitute for putting in the hours, making the phone calls, meticulously reviewing proposals and quotes, responding to emails, making yourself available, seeking others opinions, understanding the marketplace, providing excellent service, going the extra mile, and giving your all.  Day in and day out there are no excuses.  This is what it takes to be successful in any economy.  I am a firm believer that the harder I work the luckier I get.  It always takes a little luck but that luck is usually a direct product of doing everything in my power to make it happen.

6)  Have Fun.  For me, work is fun for the most part but it cannot fill this need.  I have decided that I need to take a break every once in a while to go on vacation, spend time with my family, or take an occasional day off so I can be my best self when I am in the office.  I like to know what my clients do for fun so we have things to talk about besides insurance when we get together.  I find that it is generally pretty easy to find common interests with people and it makes working with them much more enjoyable knowing that they are real people and not 100% business all the time. 

Here are a few of my interests you may not be aware of.  If you have some of these same interests, let's talk about it the next time we get together!

I am an avid exerciser, I played golf in high school, I served a church mission for 2 years in El Salvador, I lived in Puerto Rico for 5 months selling home security, I like to play/watch any sport, I am a snowboarder and a skiier, I love to boat in the summertime, I love to travel and have been fortunate to visit many states and other countries including:  Mexico, Canada, Peru, UAE, and India. I like to hunt and fish.  I like to read business books, american history, and biographies.  I enjoy Utah and BYU athletics but at heart I am a Weber State Wildcat!  Most of all I like spending time with my wife and my 10 nieces and nephews.

I am generally an open book.  I like to be completely honest with my clients about who I am and what I can do for them.  I do not use shady sales tactics and I would never hesitate to answer a client's phone call.  I don't always have every answer immediately but I can always find the answer.  I dont overpromise or always say what you want to hear but I can back up my words every time.

Mengenal Gunung Bromo

Bicara Bromo tentunya tidak akan pernah lepas dari Kaldera Tengger. Kaldera Tengger memiliki panorama yang sangat menarik, tidak hanya bentang alam vulkanik yang berbentuk kerucut saja yang terlihat, di dalam kaldera ini juga memiliki bermacam-macam bentang alam yang sangat indah.


Bromo

Gunung Bromo

Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Bromo adalah gunungapi tipe cinder cone, gunung api yang terutama dibentuk oleh litifikasi abu gunung api, yang berada di dalam kaldera Tengger. Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan,Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Kaldera Tengger

Salah satu keuninkan dari Gunung Bromo adalah adanya Kaldera Tengger. Kaldera Tengger berukuran lebar sekitar 16 km terletak di ujung utara, sebuah gunung api massif yang membentang dari gunung Semeru. Kompleks vulkanik Tengger diperkirakan mengalami aktifitas besar-besaran sekitar 820.000 tahun yang lalu.

Gunung ini terdiri dari lima stratovolcanoes yang saling tumpang tindih, masing-masing dipotong oleh sebuah kaldera. kubah lava, kerucut piroklastik, dan maar yang menduduki sisi-sisi massif tersebut.


Kaldera Tengger

Kaldera Ngadisari yang berada pada ujung Timur laut dari kompleks ini, terbentuk sekitar 150.000 tahun yang lalu dan kini telah mengering karena (diperkirakan) airnya mengalir melalui Lembah Sapikerep.

Yang paling menarik dari kaldera Tengger adalah adanya “lautan pasir” seluas 9 x 10 km yang terletak pada ujung Barat daya dari kompleks ini. Komplek ini diperkirakan terbentuk secara bertahap selama Pleistosen akhir dan Holosen awal, atau sekitar 2 juta tahun lalu. Sebuah cluster tumpang tindih kerucut pasca kaldera dibangun di lantai kaldera lautan pasir dalam beberapa ribu tahun terakhir.

Dalam peta tua Kaldera Tengger digambarkan seperti dibawah ini


Tengger, digambarkan oleh FR Junghuhn tahun 1844 dengan menggunakan teknik arsir (hachure). [klik gambar untuk ukuran besar]

Sad Agus seorang geologis dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menjelaskan bahwa keadaan topografi Tengger bervariasi dari bergelombang dengan lereng yang landai sampai berbukit bahkan bergunung dengan derajat kemiringan yang tegak. Ketinggian tempat antara 750 – 3.676 m di atas permukaan laut. Dengan puncak tertinggi G. Semeru 3.676 m di atas permukaan laut (merupakan gunung tertinggi di P. Jawa) dan terdapat 4 buah danau dan 50 buah sungai.

Selain didominasi oleh pegunungan, di dalam kawasan taman nasional juga terdapat 4 buah danau (ranu) masing-masing : Ranu Pani (1 ha), Ranu Regulo (0,75 ha), Ranu Kumbolo (14 ha) dan Ranu darungan (0,5 ha). Suhu udara berkisar antara 3 s/d 20 derajat Celcius, curah hujan rata-rata 6.604 mm/tahun dan kunjungan terbaik pada bulan Juli – Agustus.

Kaldera Tengger berukuran hampir 100 km2, dasarnya tertutup oleh endapan pasir lepas hasil erupsi. Dari kaldera ini muncul lima gunung api: Bromo, Widodaren, Kursi, Giri, Batok. Dari kelimanya, hanya Bromo yang aktif. Anak bungsu dari kompleks ini adalah Bromo, salah satu gunung berapi yang paling aktif di Jawa dan paling sering dikunjungi. Di dekat Kaldera Tengger ada gunung api lain, yaitu Semeru.

Sejarah Letusan

Bromo adalah gunung api tipe cinder cone, gunung api yang terutama dibentuk oleh litifikasi abu gunung api, yang berada di dalam kaldera Tengger. Catatan pertamanya sudah ada sejak tahun 1775. Sampai sekarang, sudah tercatat sekitar 50 kali letusan. Umumnya, letusan tipe Strombolian. Letusan Bromo bersifat ledakan dengan melontarkan bom gunung api, lapili, pasir, dan abu yang umumnya hanya mempengaruhi sekitar puncak saja.

Dalam sejarahnya, Bromo belum pernah tercatat mengalirkan lava. Abu letusannya kadang-kadang merusak perkebunan di sekitarnya, seperti pada tahun 1915 dan 1948.

Sejak 1989, Gunung Bromo telah dipantau secara terus-menerus dari pos pengamatan Cemorolawang di pinggir kaldera Tengger. Seismisitas Gunung Bromo umumnya disebabkan gempa volkanik dangkal, gempa tektonik, pengeluaran gas, serta beberapa gempa dari letusan Semeru.

Menurut data tercatat, Erupsi gunung Bromo terjadi pada tahun: 1804, 1815, 1820, 1822, 1825, 1829, 1830, 1835, 1842, 1843, 1844, 1856, 1857, 1858, 1858, 1859, 1860, 1865, 1865, 1866, 1867-68, 1877, 1885, 1885-86, 1886, 1886-87, 1888(?), 1890, 1893, 1896, 1906-07, 1907, 1907-08, 1909, 1910, 1915-16, 1921, 1922, 1928, 1930, 1935, 1939, 1940, 1948, 1950, 1955, 1956, 1972, 1980, 1983(?), 1983, 1984, 1995 (March-May), 1995 (Sep-Dec), 2000 (Nov)-20001 (Jan), 2004 (June).

Erupsi Bromo
Erupsi Bromo [Klik gambar untuk ukuran besar]

Berdasarkan catatan sejarah, letusan atau peningkatan kegiatan vulkanik Gunungapi Bromo mulai tercatat sejak tahun 1804, erupsinya dapat berlangsung pendek yaitu beberapa hari saja (contoh : 12 – 14 Juni 1860) tetapi dapat pula berlangsung satu bulan atau lebih secara terus menerus.


Erupsi Bromo 8 June 2004 dari jarak 2.2 km. Dimbil 9 menit setelah erupsi.

Daur erupsi Gunungapi Bromo tidak menentu yaitu masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun sedangkan masa istirahat terpanjang 16 tahun.

Peningkatan kegiatan/letusan yang tercatat dalam sejarah aktifitas vulkanik Gunungapi Bromo sejak lebih kurang 200 tahun yang lalu dapat dilihat pada tabel.

Karakter Letusan :

Sepanjang sejarah letusan, setiap kali erupsi menyemburkan abu, pasir, lapilli, dan kadang-kadang melontarkan bongkah lava dan bom vulkanik, kecuali pada kegiatan 1980, pada dasar kawah terbentuk sumbat lava.

Periode letusan :

Periode erupsi dapat berlangsung pendek yaitu beberapa hari saja (12 – 14 Juni 1860), tetapi dapat pula berlangsung satu bulan atau lebih secara terus menerus.

Daur erupsi gunungapi Bromo tidak menentu yaitu masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun sedangkan masa istirahat terpanjang 16 tahun.

Sumber : Data Dasar Gunungapi Indonesia, Kusumadinata, 1979
COPAS DARI
http://rovicky.wordpress.com/

Sejarah Letusan Gunung Bromo

Sejarah mencatat, Bromo -- yang namanya diambil dari 'Brahma' atau Dewa Utama Agama Hindu -- pernah meletus tiga kali selama abad ke-20, dengan interval waktu 30 tahun.

Bromo meletus terakhir kalinya pada 2004. Sementara letusan terbesar terjadi pada 1974.

Erupsi Gunung Bromo 8 Juni 2004 Erupsi Bromo 8 June 2004 dari jarak 2.2 km. Diambil 9 menit setelah erupsi

Berikut daftar tahun erupsi Bromo: 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, and 1767.

Yang terakhir, Bromo meletus pada Selasa 8 Juni 2004 sekitar pukul 15.20 WIB. Gunung itu memuntahkan asap hitam bercampur kerikil dan abu setinggi 3 km ke angkasa.

Akibatnya, dua wisatawan tewas tertimbun pasir. Mereka ditemukan tergeletak di bawah anak tangga menuju kawah Bromo. Lima lainnya mengalami luka-luka.
Hujan pasir berwarna cokelat turun di Probolinggo dan Malang yang nampak gelap hari itu.

Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo.

Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa

Beda Letusan Bromo dan Merapi

Sejak Selasa 23 November 2010 pukul 16.30 WIB, Bromo berstatus Awas. Sejumlah pihak mengkhawatirkan, gunung ini akan meletus seperti halnya Merapi.

Namun, dosen Pasca Sarjana Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan peneliti di Pusat Studi Kebumian dan Bencana, Dr Putu Artama mengatakan, Bromo beda dengan Merapi.

Kata dia, gunung tersebut memiliki karakteristik atau model erupsi kecil. "Karakteristik yang dimiliki berbeda dengan gunung lainnya seperti Merapi yang tergolong high volcanic. Jika terjadi letusan, material yang dimuntahkan Bromo berupa pasir dan abu dengan kisaran radius 6 sampai 10 kilometer," terang Dr Putu Artama kepada VIVAnews.com.

Material itu berbeda dengan yang dimuntahkan Gunung Merapi. Pada saat erupsi, Merapi menyemburkan lava pijar dan bebatuan. Juga awan panas 'wedhus gembel'.

Bromo juga terbentengi oleh lautan pasir. Seperti diketahui, topografi Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah sekitar 800 meter (utara-selatan) dan 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 kilo meter dari pusat kawah gunung.

Semburan Awan Belerang

"Yang membahayakan itu adanya semburan berwarna kekuningan, karena itu kandungan belerang dan sangat berbahaya jika terhirup," tegas Putu Artama.

Sementara untuk kekuatan letusan, menurutnya tergantung keberadaan dapur magma. Semakin dalam dapur magma semakin kuat daya dorong atau muntahan yang dimiliki dan sebaliknya. Terkait itu, pemerintah harus melengkapi teknologi deteksi yang memadai.

Ditambahkan, untuk mengurangi frekwensi letusan sangat tidak mungkin. Sebaliknya yang perlu dilakukan adalah mengurangi dampak dari 'ulah' Gunung Tengger Purba tersebut.

Pihaknya menyarankan pemerintah tanggap dengan semua itu. Misalnya, dengan memberitahukan kepada warga sekitar tentang perkembangan yang terjadi. Seperti kapan saatnya untuk dikosongkan. Penentuan jalur evakuasi dan titik-titik pengungsian di radius yang aman.

"Kita harus memikirkan skenario yang terburuk. Ini yang seharusnya sejak di status 'Awas' sudah disiapkan. Di list, siapa yang diberi tanggungjawab dan pelaksananya. Berapa jumlah KK yang harus dievakuasi, kemudian ditempatkan dimana, radiusnya berapa untuk kategori aman dan tidak lupa mempertimbangkan pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat pengungsi. Serta untuk berapa lama mereka tinggal di pengungsian," urainya.

Dihubungi terpisah, pakar Ilmu Geologi dan Kegunungapian Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Amien Widodo menjelaskan, peningkatan status di Bromo harus diwaspadai.  Masyarakat diminta untuk tetap tenang namun menyiapkan diri untuk menghadapi situasi darurat.

"Antara lain, menyimpan surat atau dokumen-dokumen penting dalam satu tas. Menyiapkan pakaian seperlunya dan makanan untuk kebutuhan mengungsi selama minimal 3 hari. Jangan terpancing isu-isu yang tidak jelas. Sebaliknya, selalu mendengarkan informasi dari yang berwenang," kata Amien Widodo.

Untuk pemerintah juga harus tanggap. "Ungsikan dulu kelompok masyarakat renta dan lain-lain. Mengingat perubahan status bisa berubah setiap saat, bisa dini hari atau kapan saja," pungkas Amien.

Sumber: Vivanews

Erupsi Bromo Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

Erupsi Gunung Bromo

Erupsi yang terus terjadi pada Gunung Bromo pagi ini (29/11) mengakibatkan semburan abu vulkanik hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Abu vulkanik Bromo ini terbawa angin ke arah barat daya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pos pengamatan gunung api di Gunung Bromo, gempa vulkanik dangkal terjadi 8 kali dengan amplitudo 36 milimeter. Tremor juga terjadi secara terus menerus dengan amplitudo 35 milimeter. Data seismik ini terhitung sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. Ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 1.000 meter.

Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo, Gede Suardika yang dihubungi pagi ini (29/11) mengatakan, tekanan kuat menyebabkan semburan material vulkanik setinggi 700 meter. Namun untuk tekanan lemahnya hingga 1.000 meter di atas permukaan laut.

Suardika mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Bromo hingga tujuh hari sejak statusnya ditetapkan menjadi awas pada Selasa (23/11) pekan lalu masih tergolong tinggi. Karena itu daerah terlarang untuk dimasuki adalah pada kaldera atau lautan pasir Bromo dengan radius tiga kilometer dari bibir kawah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiaagaan Badan Penanggulangan Bencana Propinsi Jawa Timur Abdul Hamid mengatakan, hingga saat ini, PVMBG belum mengeluaarkan rekomendasi untuk melakukan evakuasi.

Sementara itu, berdasarkan pantauan dari Dusun Ngadisari, erupsi masih terus berlangsung kendati abu vulkanik yang disemburkannya masih jatuh di wilayah kaldera Bromo. (Sumber: tempointeraktif.com)

Sunday, November 28, 2010

Evanna Lynch : Beautiful scene part 2

Watch her:

Badai Matahari Pernah Terjadi pada 1 September 1859

Banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Sebuah ramalan kuno yang didukung oleh ilmu pengetahuan modern, kita bisa bayangkan akibatnya. tentu saja bagi para penggemar teori kiamat 2012, kemungkinan Matahari meletus dan merusak Bumi ini sangatlah menarik.

Menurut ramalan suku Maya , dunia akan berakhir tahun 2012. Siklus 11 tahunan Matahari yang akan terjadi di tahun 2012 nanti, kemudian dikaitkan dengan siklus kalender suku Maya yang dianggap berakhir tahun 2012. Beberapa prediksi mengatakan siklus Matahari tersebut akan lebih kuat dibanding maksimum yang terjadi tahun 2002-2003.

Badai Matahari Terkuat yang Pernah Terjadi

Badai matahari atau solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), yang biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari.

Badai matahari dahsyat pernah terjadi pada tahun 1859. Kejadian yang dikenal sebagai Solar Superstorm atau Event Carrington ini adalah badai matahari paling kuat yang tercatat dalam sejarah manusia.

1 September 1859, pagi hari, Richard Carrington, seorang astronom terkenal Inggris tengah mengamati matahari. Dengan menggunakan alat filter, dia mempelajari permukaan matahari melalui teleskopnya. Dia sangat terperanjat saat mengetahui ada kilatan cahaya terang keluar dari permukaan matahari. Tanpa diketahuinya, pada hari itu telah terjadi badai matahari yang diprediksikan dunia akan terulang kembali pada 1 September 2012.

Carrington mencatat titik cahaya terang yang merupakan awan plasma menuju ke bumi. Sekitar 48 jam kemudian dampaknya mulai terasa luar biasa. Miliaran aurora menyinari langit malam di bumi. Cahayanya sungguh kuat sehingga membuat kita mampu membaca di tengah malam.

Badai magnetik

Pada tanggal 1-2 september 1859, badai geomagnetik terbesar dalam catatan sejarah manusia terjadi. Aurora terlihat di seluruh dunia, terutama di atas kawasan Karibia.

Langit di atas Rocky Mountain, California, bersinar sangat erah sehingga para pekerja tambang emas terbangun dan mulai menyiapkan sarapan pagi lebih awal dari biasanya akibat cahaya terang yang mereka sangka sudah pagi hari. Padahal jam di saat itu masih menunjukkan pukul 2 dini hari.

Sistem telegraf di seluruh Eropa dan Amerika Utara gagal. Sejumlah operator telegraf menerima kejutan listrik tak beraturan akibat arus listrik matahari menghantam jaringan telekomunikasi. Kawat-kawat telegraf memercikan bunga api dan kertas telegraf secara spontan terbakar. Beberapa sistem telegraf tampaknya terus mengirim dan menerima pesan meskipun telah terputus dari pasokan listrik mereka. Saat itu dunia seakan-akan bermandikan listrik.

Dari 28 Agustus 1859 sampai 2 September, sejumlah sunspot dan solar flare diamati di matahari. Tepat sebelum tengah hari pada tanggal 1 September, astronom Inggris Richard Carrington mengamati letusan (flare) terbesar, [3] yang menimbulkankan terjadinya semburan massa korona (coronal mas ejection /CME) yang mengarah langsung ke bumi, hanya dalam waktu 18 jam. Hal ini luar biasa karena perjalanan seperti ini biasanya memakan waktu 3 - 4 hari. Semburan ini bergerak lebih cepat karena sebelumnya telah ada semburan yang membersihkan jalannya.

Kutub es menunjukkan bukti bahwa peristiwa sebesar ini - yang diukur dengan radiasi proton energi tinggi, bukan efek geomagnetik - terjadi sekitar sekali per 500 tahun.

Badai dengan dampak yang lebih kecil terjadi pada tahun 1921, dan 1960 ketika dilaporkan telah terjadi gangguan radio secara luas.

Bagaimana Dengan Badai Matahari 2012?

Bagaimana dengan Badai Matahari tahun 2012? Berikut ini pendapat LAPAN (dikutip dari detiknews.com)

"LAPAN memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom.

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Sumber:

Angelina Jolie : Rare Picture

I FOUND OUT THIS HOLLYWOOD SUPER STAR ANGLINA JOLIE WHO MAKING US CRAZY WITH THIS RARE PICTURE OF HER . IT IS TOO SEXY AS WE SEE HER IN PICTURE.

Watch Angelina Jolie rare picture :




Saturday, November 27, 2010

Sport Funia

Good Handling

Lionel Messi

David Beckham

 

Kungpow Kick

 

Gee .. Go into your private room, guys!

Wayne Rooney & Cristiano Ronaldo

------

Evanna Lynch : New Youtube



Watch her:



In wonderland:



interview at miilan:



In late night show:



In greece:

Ada Oksigen di Bulan Milik Saturnus, Rhea

Bumi bukan satu-satunya tempat di Tata Surya yang memiliki oksigen. Rhea, satelit (bulan) berbalut es dari Planet Saturnus ternyata memiliki atmosfir yang mengandung oksigen dan karbondioksida yang sangat mirip dengan atmosfir planet Bumi. Temuan menarik ini membuka peluang adanya kehidupan di Rhea dan kemungkinan manusia bisa bernafas di sana.

Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Galaksi Bima Sakti setelah Jupiter. Planet gas ini memiliki 62 bulan, dengan Titan sebagai satelit terbesar. Pesawat milik Badan Antariksa Amerika Serikat NASA, Cassini, melintas dekat orbit Rhea Maret lalu. Pesawat tanpa awak itu mendapati bulan dingin tersebut memiliki atmosfer yang mengandung oksigen.

Rhea merupakan tempat ketiga di luar Bumi yang memiliki oksigen. Dua bulan milik Jupiter, Europa dan Ganymede, juga kaya akan oksigen. Baik dua satelit itu maupun Rhea sama-sama diselimuti es.

Hal ini membuat peneliti membuat kesimpulan sementara bahwa satelit es mengandung oksigen. "Fakta semakin banyaknya temuan tempat beroksigen sangat menggembirakan," ujar Ben Teolis, Kepala Penelii Southwest Research Institute kepada Space.com.

Dari temuan sebelumnya di Jupiter, oksigen muncul dari es. "Dari es, pecah jadi hidrogen dan oksigen," katanya. Teolis menduga proses yang sama terjadi di Saturnus.

Sekilas tentang Rhea

Gambar: Perbandingan besar Bumi, Bulan, dan Rhea

Rhea merupakan bulan kedua terbesar Saturnus, berjarak 527.040 kilometer (327.490 mil), berada jauh dari Saturnus. Ditemukan pada tahun 1672 oleh Giovanni Domenico Cassini. Nama Rhea diambil dari mitologi Yunani, Titan Rhea - The Mother of the Gods (Ibu Para Dewa).

Dengan diameter 1.528 kilometer (949 mil) (kurang dari sepertiga ukuran bulan terbesar Saturnus, Titan), Rhea merupakan bulan kesembilan terbesar di sistem tata surya.

Rhea, karena gaya pasang surutnya (tidal wave), terkunci dengan induknya dengan posisi satu sisi selalu menghadap ke Saturnus. Suhu permukaan Rhea sekitar -174 ° C (-281 ° F) di wilayah yang diterangi matahari dan mulai turun hingga derajat -220 ° C (-364 ° F) di daerah yang tidak terkena cahaya matahari. Rhea memiliki reflektifitas (atau Albedo geometris) tinggi, menunjukkan komposisi sebagian besar berupa es, yang pada kondisi suhu tersebut akan berperilaku seperti batu.

Rhea memiliki massa jenis (densitas) 1.233 g/cm3, menunjukkan komposisinya adalah ~ 25% batu (densitas ~ 3,25 g/cm3) dan ~ 75% es (densitas ~ 0,93 g/cm3). Momen inersia pada poros inti Rhea sebesar 0,4 kg·m2, lebih tinggi daripada jika Rhea hanya memiliki inti berbatu. Diperkirakan bahwa Rhea memiliki struktur campuran homogen batu dengan padatan es di intinya.

Rhea baru diperhitungkan oleh para astronom setelah misi Voyager (1 dan 2) pada tahun 1980 dan 1981. Foto-foto dari Voyager menunjukkan bahwa fitur Rhea dapat dibagi menjadi dua wilayah geologis yang berbeda: pertama wilayah yang sangat berkawah dengan kawah-kawah lebih besar dari 40 km (25 mil) dan jenis kedua daerah di beberapa bagian daerah kutub dan khatulistiwa dengan ukuran kawah kurang dari 40 kilometer. Perbedaan ini mengindikasikan adanya peristiwa pelaburan besar terjadi pada saat pembentukan kawah-kawah Rhea di masa lalu. Diperkirakan kejadian ini sudah lama karena ditemukan beberapa kawah baru dengan usia rata-rata sekitar empat miliar tahun.

Foto juga menunjukkan garis misterius  tipis lurus memanjang puluhan hingga ratusan kilometer, seringkali memotong melalui dataran dan kawah. Pada tahun 2006, gambar pesawat ruang angkasa Cassini menunjukkan bahwa daerah tipis tersebut adalah patahan yang turun sehingga membentuk lembah, beberapa di antaranya memiliki ketinggian hingga beberapa ratus meter. Dinding ngarai lebih cerah karena bahan gelap jatuh sehingga memperlihatkan es air tawar yang cerah. Tebing patahan ini menunjukkan bahwa di masa lalu Rhea secara tektonik aktif .

Oksigen dan Karbondioksida di Rhea

Seluruh permukaan Rhea tertutup es dengan garis tengah 1.529 kilometer. Dari pengamatan di ketinggian 502 kilometer dari permukaan, Cassini mendapati 70 persen atmosfer Rhea terdiri atas oksigen dan sisanya karbondioksida. Walau kadar oksigennya rendah, lima triliun kali lebih rendah ketimbang di Bumi, namun jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan yang diperkirakan oleh astronom selama ini. Khususnya karena bulan tersebut tampaknya sangat beku dan padat.

Menurut data terakhir dari satelit Cassini, atmosfir tipis milik Rhea dijaga oleh dekomposisi kimia dari air es di permukaan Rhea. Diperkirakan, magnetosfer yang sangat besar dari Saturnus terus mengimbas ke air es Rhea, dan kemudian membantu menjaga kondisi atmosfir tersebut.

Saat ini, seperti dikutip dari io9, 27 November 2010, menurut pengamatan para astronom, diperkirakan oksigen milik Rhea tidaklah bebas. Namun terjebak di dalam samudera Rhea yang membeku.

Meski hadirnya oksigen di Rhea mudah dipahami, astronom lebih tertarik dengan karbondioksida yang  ada di bulan itu. Gas yang MUNGKIN terjadi akibat reaksi antara molekul organik dan oksidan yang ada di permukaan bulan. Jika memang demikian adanya, hal ini persis dengan kejadian yang berlangsung di planet Bumi, beberapa miliar tahun yang lalu.

Temuan ini juga bisa menjadi bukti lebih lanjut bahwa ada kehidupan lain di sistem tata surya kita. Meski tampaknya hanya kehidupan di Bumi yang mengalami kondisi yang cukup bagus sehingga dapat bertahan hingga sejauh ini.

Sumber:

Selena Gomez : Rare







Evanna Lynch : hot & rare


Jessica Alba: Wild look

                                        HERE SOME ANGELIC PICTURE OF JESSICA ALBA